Hari Kamis kemarin, seluruh siswi Fisika beserta guru fisika kami mengikuti kegiatan ‘Master Physics’. Ini merupakan kegiatan sejenis KBM Lapangan di Indonesia. Hal ini selalu diselenggarakan oleh sekolah Norwich High School dimana saya belajar, setiap satu tahun sekali. Tahun lalu saya dan teman-teman kelas fisika mengunjungi National Space Centre di Leicester, UK. Hanya saja tahun ini orang pengisi acaranya datang ke sekolah kami untuk memberikan pelajaran dan percobaan fisika sekalian fun.
So we did a lot of experiments, including creating a model of a comet! How cool is that! Kalian bisa lihat foto hasil eksperimen kami di bawah ini. Suhu sebuah komet itu sangat dingin. Model komet yang kita buat di kelas terbuat dari CO2
beku (minus 78°C), pasir, cuka, wine, dan air. Setelah seluruh bahan dimasukkan semua bahan lalu dipadatkan untuk membentuk benda pejal. Hasilnya seperti foto di bawah ini. Kita mempelajari banyak hal, mulai dari cahaya, sampai dengan mengukur kecepatan (u=initial speed) roket buatan kita sendiri. By rearranging a formula of
Itu baru 2 eksperimen yang saya ceritakan. Masih banyak lagi. Setelah itu kita melakukan eksperimen lain seperti mendektesi distribusi suhu temperature tubuh kita dan benda sekitar dengan menggunakan kamera pendeteksi panas (Thermographic Cameras) yang peka terhadap radiasi inframerah.
I might be giving you guys too much theories on Physics now, and I know you’re not here to hear me lecturing you guys. Lol. But anyway, what I’m really trying to say is that, I really do enjoy Physics, particularly doing it here at the school where I go to, Norwich High School for girls. Physics to me is the most interesting subject of any other sciences. Because it is basically about the existence of the world and matters which is to a degree can be very philosophical. (Fisika memang mengasyikkan karena berhubungan langsung dengan alam sekitar dan filsafat eksistensi)
Saya masih ingat dulu ketika sekolah di Indonesia, fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang saya sering coba untuk jauhi dan mudah pasrah dengan soal-soalnya. Walaupun pemahaman fisika saya masih rendah tetapi karena Fisika di sini menjadi sangat menarik untuk saya, saya jadi kembali gemar untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai suatu topik yang berhubungan dengan fisika. Mungkin tak heran mengapa ilmu IPA di belahan benua lain lebih maju dibanding belahan bumi Indonesia.
Zahrah Zubaidah
keterangan: Zahrah adalah siswa Sixth Form (A-Levels) di Norwich High School for girls GDST; ia sekolah di UK sejak lulus dari SMP Salman al-Farisi Bandung diawali persiapan A-Levels di Read School. Untuk A-Levels tahun pertamanya, Zahrah mengambil Fine Art, Geography, Maths dan Physics. Oleh guru dan tutornya ia dianjurkan untuk melanjutkan ke Slade School of Fine Art, London.
-tulisan-tulisan Zahrah lainnya- | -artikel-berita School in UK lainnya- | -laman School in UK-
Diskusi
Belum ada komentar.